Jiwa Yang Tenang

Hari silih berganti, Masa pun kian berdetik, Jika mampu ku ulang semua,  Aku pasti tiada esak tangis seperti ini... Dunia penuh pancaroba, Dugaan dan rintangan silih berganti, Teka silang kata, Manis mulut bicara, Berat mata memandang, Rindu tiada peneman.. Wahai Sang Pencipta, Tiadalah dayaku, Bagaimana mungkin aku menjadi tetamu-Mu, Jika diri ini alpa dan lemah.. Duhai hati, Janganlah lagi engkau berasa terseksa, Lagi engkau terseksa,  Lagi aku menderita... Lagi engkau membenci, Lagi aku berasa tercelah... Duhai hati... Oh Dunia, Apabila sudah semakin selesa, Apabila sudah berasa bangga, Apabila sudah berasa benar, Apabila sudah tiada sedar, Apabila sudah megah, Musnahlah semua.. Oh Hati, Hari ini ku seru, Hari ini ku merayu, Hari ini ku pinta, Janganlah buta...Butanya mata, tidak bisa melihat, butanya hati,  gelap segalanya.. Duhai Kekasih, Aku selalu membuat mu sakit, Kata-kata ku bisa membuat mu sedih, Pandangan mata ku bisa melemahkanmu, Rayuan ku bisa mematahkan se...

Hari silih berganti, Masa pun kian berdetik, Jika mampu ku ulang semua,  Aku pasti tiada esak tangis seperti ini... Dunia penuh pancaroba, Dugaan dan rintangan silih berganti, Teka silang kata, Manis mulut bicara, Berat mata memandang, Rindu tiada peneman.. Wahai Sang Pencipta, Tiadalah dayaku, Bagaimana mungkin aku menjadi tetamu-Mu, Jika diri ini alpa dan lemah.. Duhai hati, Janganlah lagi engkau berasa terseksa, Lagi engkau terseksa,  Lagi aku menderita... Lagi engkau membenci, Lagi aku berasa tercelah... Duhai hati... Oh Dunia, Apabila sudah semakin selesa, Apabila sudah berasa bangga, Apabila sudah berasa benar, Apabila sudah tiada sedar, Apabila sudah megah, Musnahlah semua.. Oh Hati, Hari ini ku seru, Hari ini ku merayu, Hari ini ku pinta, Janganlah buta...Butanya mata, tidak bisa melihat, butanya hati,  gelap segalanya.. Duhai Kekasih, Aku selalu membuat mu sakit, Kata-kata ku bisa membuat mu sedih, Pandangan mata ku bisa melemahkanmu, Rayuan...